Saturday, June 2, 2018

Then....I am falling in love



Then....I am falling in love
 
Cinta itu...sesuatu yang rumit , sesuatu yang bisa membuat seseorang terlihat bodoh sekalipun dia pandai. Cinta itu….dimana semua perasaan bercampur jadi satu.

Para sahabatku bilang aku orang yang tak peka. Tak peka ketika ada seseorang yang kata sahabat-sahabatku menyukaiku. Kata mereka….aku orang yang tak paham apa itu cinta. Mereka bilang itulah mengapa  hingga saat ini aku belum punya pacar. Oh iya…..mereka memang benar sampai saat ini aku tak punya pacar. Bukan karena tak ada yang menyukaiku. Meskipun, bukan gadis yang cantik dan pintar,  tentu saja ada orang yang menyukaiku. Hanya saja,  aku tak suka menanggapi perasaan mereka. Bukan karena aku egois dan tak berperasaan. Seegois apapun aku, aku masih punya perasaan. Karena itu, aku selalu menolak mereka. Aku hanya tak ingin menyakiti mereka dengan menerima perasaan mereka padahal aku tak menyukai mereka. Bukankah mereka akan lebih terluka lagi kalau suatu hari nanti mereka tahu jika aku menerima perasaan mereka hanya karena belas kasihan bukan karena aku punya perasaan yang sama seperti mereka ? Hmmmm….let's say my pals are right for this matter, but not for this one.

  Aku sangat paham apa itu cinta.  That's why I've no boyfriend. Cinta bukan sesuatu yang bisa diobral kesana-kemari. Actually, it can be for those who don't understand what a true love is. Menurutku, orang-orang seperti ini tidak akan betah berlama-lama dalam situasi "Jomblo". Mereka terkadang tidak akan merasa cukup hanya dengan memiliki satu kekasih. Terkadang mereka akan merasa bangga memiliki lebih dari satu kekasih disaat yang bersamaan.  Darimana atau bagaimana aku paham tentang cinta sementara aku saja tak punya pacar? Of course…. Film, drama,  komik, novel, dan juga  curhatan para sahabatku. 

Then…. apa bagusnya diriku memahami apa itu cinta sementara akibatnya aku tak punya pacar? Bagusnya, aku tak perlu merasa galau karena kekasih yang tak ada kabar sehari, sejam, semenit, bahkan sedetik.  Yah…. Bisa dikatakan pemahamanku akan cinta  ini membantu membawa fokusku hanya ke studiku saja. Aku juga tak perlu repot-repot memikirkan bagaimana caranya  agar pacar tak marah lagi sehabis bertengakar. Aku tak perlu menghadapi percekcokan-percekcokan  yang tak bisa dihindari dalam hubungan sepasang kekasih.

Apa aku merasa baik-baik saja dengan keadaanku yang seperti ini? No…terkadang aku mersa iri terhadap mereka. Aku ingin bisa seperti sahabat-sahabatku. Punya kekasih dan melakukan hal-hal yang selalu dianggap romanits dalam hubungan sepasang kekasih. Sebenarnya, itu bukan sesuatu yang sulit bagiku mengingat  ada juga orang-orang yang menyukaiku diantara sekian banyak orang yang aku kenal.  Aku hanya perlu bilang "Iya" dan tada!!!!!! Aku punya kekasih!!!!!  Sayangnya, aku selalu tak bisa seperti mereka. Perasaan iriku tak pernah bisa mengalahkanku. Aku tak bisa bilang "Iya" pada seseorang yang mengatakan "I love you" atau mengiyakan ketika seseorang memintaku menjadi kekasihnya hanya karena aku ingin bisa seperti para sahabatku. Punya pacar.  Bukan karena aku tak menyukai mereka yang menyukaiku atau membenci mereka yang memintaku menjadi kekasih mereka. Aku tak membenci mereka. Aku menyukai mereka. Hanya saja rasa sukaku tak sebesar rasa suka mereka untukku, lagi rasa sukaku hanya sebatas rasa suka sebagai teman atau kenalan.

Apa aku pernah menyukai seseorang?  Ya….aku pernah  menyukai seseorang , bahkan hingga detik ini.  Dia seseorang yang tak seharusnya aku sukai. Dia seseorang dengan  status sosial dan lingkungan pergaulan yang sangat- sangat berbeda denganku. Aku sendiri tak tahu sejak kapan aku menyukainya. Mungkin sejak beberapa bulan terakhir? Mungkin dimulai sejak sahabat-sahabatku bilang "Dia" sepertinya menyukaiku? Mungkin aku suka dia ketika dia selalu mengerjaiku di depan sahabat-sahabatku? Ah…entalah setelah kupikir-pikir sepertinya aku mulai menyukai dia saat pertama kali bertemu dan berkenalan.  Katakan saja aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Yes, I am a crazy girl.
Apa rasa suka itu hanya sebatas rasa suka sebagai kenalan? Rasa sukaku bukan hanya sebatas rasa suka sebagai kenalan.  Rasa suka itu perlahan-lahan berubah menjadi rasa sayang.

Aku tahu dia masih memiliki rasa sayang pada  gadis yang dipacarinya saat masih kuliah. Meski dia bilang  sudah tidak ada apa-apa lagi dengan gadis itu. Aku tahu sebenarnya gadis itu masih terus tinggal di dalam hatinya. Bagaimana aku tahu? Feeling atau perasaan. Sepertinya yang orang-orang bilang itu benar. Perempuan lebih sering menggunakan perasaan dalam hal apapun dan kebanyakan perasaan itu selalu benar.

 Anehnya, meski aku merasa dia berbohong tentang perasaannya pada gadis itu, aku masih saja menyukainya. I've to be honest. Perasaan bahagia ini sulit ku jelaskan baik itu dengan kata-kata maupun eksprisi-ekspresi yang lain ketika dia bilang sudah tak punya apa-apa lagi dengan gadis itu. Ingin rasanya aku loncat dan teriak sekuat yang aku bisa.

Pada akhirnya aku memberanikan diri dan bilang padanya kalau aku menyukai dia, meski hingga detik ini aku selalu merasa malu dengan tindakanku.  Rasa malu  itu bahkan 100 kali ah tidak 1000 kali lebih besar dari rasa malu ketika dia sering menjadikanku objek buliannya di depan para sahabatku. Aku berusaha untuk melupakan dia dengan cara membenci dia. sayangnya, perasaanku  tidak bisa diajak berkompromi. Semakin aku berusaha untuk melupakan dia, justru perasaan suka itu tak mau pergi, perasaan itu justru semakin bertumbuh dan berkembang menjadi rasa sayang. Rasa sayang yang mungkin akan butuh waktu bertahun-tahun agar bisa berpindah ke orang lain atau mungkin saja rasa sayang itu tak akan pernah berpindah ke orang lain.
Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri apa yang salah denganku? Kenapa aku jadi seperti ini? Kenapa aku menyukai dia? Dia bukan pria yang tampan, cool, atau apalah panggilan-panggilan untuk kategori pria yang tampan menurut sahabat-sahabat tersayangku. 

Yang pasti satu hal yang aku tahu, sepertinya aku telah jatuh cinta. Sepertinya, aku mencintai dia. Cinta itu menarikku kuat dan semakin kuat. Meskipun ada rasa takut, takut aku tak bisa lari dari rasa suka dan sayangku padanya. I believe, I will be alright when the time pass away.  


2 comments:

  1. Indin brnyanyi dulu sebelum mrmbaca seluruh tulisanmu.
    La la la la la la la laa...la la la laaaaaaa..

    ReplyDelete

Only God and us know

 Only God and us know Seberapa jauh "kita bersama jatuh dalam dosa" Lalu, apakah menutupi dosa dengan menyalahkan salah 1 diantara...