Monday, June 4, 2018

Tak Bisa Lari

Kau membuatku tak berdaya
Tak berdaya karena senyummu
Senyum yang mampu menggoncang jiwaku
Kau membuatku tak berdaya 

Tak berdaya oleh tatapanmu
Tatapan yang selalu saja bisa menghentikan duniaku 


Harusnya kau tak pernah tersenyum padaku dengan begitu manis
Harusnya kau tak pernah menatapku dengan tatapan yang menenangkan jiwa
Karena pada akhirnya 

semua itu membuatku benar- benar tak bisa lari darimu

Sunday, June 3, 2018

Kespro- Pelatihan Konseling



 Mencoba sesuatu yang baru atau atau diluar keahlian kita ternyata selain menantang juga sangat menyenangkan. Menyenangkanya itu karena selain bisa datang ke tempat yang belum pernah kita datangi, kita bisa belajar hal-hal baru yang memang benar-benar diluar keahlian kita. Selain itu, kita bisa mengenal orang baru dengan keahlian yang berbeda dengan kita. Kita juga bisa bertemu kembali dengan orang-orang yang pernah kita temui disuatu tempat atau suatu kegiatan. Benar-benar menyenangkan bukan?
Beberapa waktu yang lalu (30-31 Mei 2018), aku dan dua orang teman (Dede dan Elga)  menjadi Co-fasilitator pada kegiatan pelatihan konselor remaja di bidang KESPRO dan hal-hal yang berkaitan dengan kespro (hhhhh….belajar hal baru lah kami) bagi para kader posyandu, Pendidik sebaya, dan guru BK di Hotel Jati Asih. Peserta kegiatan ini berasal dari  desa-desa di kecamatan Amanuban Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih para pendidik Sebaya menjadi Konselor (teman curhat) bagi teman-teman mereka yang tertimpa masalah, khususnya yang berkaitan dengan kespro atau masalah-masalah lain yang sering dihadapi oleh remaja. Sebenarnya, kami tidak sepenuhnya melatih mereka. Mereka dilatih oleh k Gery Pratama, seorang konselor di bidang kespro dan hal-hal terkait. Kami hanya membantu k Gery (Nah….ketemu lagi dengan k Gery Pratama kan? Hehehe…..). kami membantu k Gery untuk memandu games dan meyampaikan materi Me vs the World (Elga dan Dede). It’s something out of our skill.

 
Sebelumnya, pada tanggal 23-26 Mei aku dan Elga juga memberikan pelatihan KESPRO (Kesehatan Reproduksi) bagi para kader posyandu dan remaja di desa Fatutnana dan Naip (Tempat baru yang aku datangi. Orang-orang baru yang aku temui. Hehehe….). Pelatihannya berlangsung selama 2 hari di setiap desa. Hari pertama bersama para kader dan hari ke dua bersama para remaja. Tujuan pelatihan ini adalah untuk melatih dan memilih para remaja menjadi pendidik sebaya di bidang KESPRO setelah mereka paham tentang KESPRO, IMS, dan hal lain yang berkaitan dengan KESPRO. Para remaja yang terpilih menjadi pendidik sebaya inilah yang kemudian mengikuti pelatihan lanjutan di hotel Jati Asih.
 Meski bukan menjadi pembicara utama, aku dan Elga berkesempatan memimpin games dan menyampaikan materi Gender, serta refleksi mengenai pubertas bersama para remaja. Bisa dibayangkan kan bagaimana ekspresi dan perasaanku ketika diminta menyampaikan sesuatu yang benar-benar diluar keahlian kami. “Oh….my God!!!!, How can we do that? we are graduated as English teachers!11, what’s the hell we face?”. Inilah yang muncul dipikiranku saat itu. It’s oke to lead the games and draw the conclusion/reflection from the games, but being the speaker….oh I prefer to do the thesis examination again. However, Lucky for us….pernah mengikuti kegiatan Pendidik sebaya yang diselenggarakan dr. Sandra Frans yang juga merupakan salah satu pendiri Forum SoE Peduli (FSP), memunculkan keberanianku. Finally….Elga and me did it well.
Oh….iya….bagaimana ceritanya aku dan dua teman menjadi Co-fasilitator pelatihan pendidik dan Konselor sebaya terkait Kespro? Seperti yang aku bilang tadi, aku dan teman-teman merupakan peserta kegiatan Pendidik Sebaya yang diadakan oleh dr. Sandra Frans. Di kegiatan Pendidik Sebaya ini kami belajar mengenai Kesehatan Reproduksi (KESPRO), serta hal-hal terkait KESPRO. Kami juga mengikuti kegiatan Active Citizens Leadership Training yang diselenggarakan oleh perkumpulan PIKUL dan British Council Indonesia. Disinilah kami bertemu dan berkenalan dengan K Rambu yang  bekerja di CWS (Church World Service), sebuah LSM yang berkantor pusat di US. Di SoE, CWS berkantor di kampung Sabu. K Rambu kemudian mengajak kami bergabung dalam proyeknya, pelatihan pendidik dan Konselor Sebaya terkait KESPRO.
Menjadi bagian dari proyek CWS ini, benar-benar sesuatu yang aku syukuri. Rasa percaya diriku benar-benar dilatih kembali. Berdiri di depan banyak orang dan berbicara sesuatu yang juga baru buatku, rasanya seperti saat pertama kali mengikuti mata kuliah pertama sebagai mahasiswa dan ditunjuk dosen untuk berbicara atau menjawab pertanyaan dan jawabanku salah atau diluar dari yang diharapkan hehehe….kemampuan berkomunikasiku juga dilatih. Tidak mudah berbicara tentang kespro, pubertas, HIV/AIDS, IMS, dan Gender dengan para orang tua/kader dan remaja di desa.  Sebagian dari mereka masih menganggap itu sesuatu yang tabuh (sebenarnya di kota juga masih ada orang yang menganggap hal-hal ini tabuh). Hal ini membuat mereka malu untuk berbicara atau menjawab ketika mereka disuruh berbicara atau ditanyai. At the moment, we (my friends and I had to be creative). We did not want to make the CWS to be disappointed. Once again, lucky for us ….keramahan dari pihak CWS, kerjasama dan tak menyerah, serta motivasi dari k Gery yang ahli dibidang ini aku dan teman-teman bisa melakukannya dengan baik.
When you are asked to do something not related to your skill, you may think it is difficult. You may speechless. Do not give up. You need to learn something new. Just believe you can do it ….and do it!!! Finally, you will discover that you can do it well and it is a challenging thing that gratifies you.

Saturday, June 2, 2018

Then....I am falling in love



Then....I am falling in love
 
Cinta itu...sesuatu yang rumit , sesuatu yang bisa membuat seseorang terlihat bodoh sekalipun dia pandai. Cinta itu….dimana semua perasaan bercampur jadi satu.

Para sahabatku bilang aku orang yang tak peka. Tak peka ketika ada seseorang yang kata sahabat-sahabatku menyukaiku. Kata mereka….aku orang yang tak paham apa itu cinta. Mereka bilang itulah mengapa  hingga saat ini aku belum punya pacar. Oh iya…..mereka memang benar sampai saat ini aku tak punya pacar. Bukan karena tak ada yang menyukaiku. Meskipun, bukan gadis yang cantik dan pintar,  tentu saja ada orang yang menyukaiku. Hanya saja,  aku tak suka menanggapi perasaan mereka. Bukan karena aku egois dan tak berperasaan. Seegois apapun aku, aku masih punya perasaan. Karena itu, aku selalu menolak mereka. Aku hanya tak ingin menyakiti mereka dengan menerima perasaan mereka padahal aku tak menyukai mereka. Bukankah mereka akan lebih terluka lagi kalau suatu hari nanti mereka tahu jika aku menerima perasaan mereka hanya karena belas kasihan bukan karena aku punya perasaan yang sama seperti mereka ? Hmmmm….let's say my pals are right for this matter, but not for this one.

  Aku sangat paham apa itu cinta.  That's why I've no boyfriend. Cinta bukan sesuatu yang bisa diobral kesana-kemari. Actually, it can be for those who don't understand what a true love is. Menurutku, orang-orang seperti ini tidak akan betah berlama-lama dalam situasi "Jomblo". Mereka terkadang tidak akan merasa cukup hanya dengan memiliki satu kekasih. Terkadang mereka akan merasa bangga memiliki lebih dari satu kekasih disaat yang bersamaan.  Darimana atau bagaimana aku paham tentang cinta sementara aku saja tak punya pacar? Of course…. Film, drama,  komik, novel, dan juga  curhatan para sahabatku. 

Then…. apa bagusnya diriku memahami apa itu cinta sementara akibatnya aku tak punya pacar? Bagusnya, aku tak perlu merasa galau karena kekasih yang tak ada kabar sehari, sejam, semenit, bahkan sedetik.  Yah…. Bisa dikatakan pemahamanku akan cinta  ini membantu membawa fokusku hanya ke studiku saja. Aku juga tak perlu repot-repot memikirkan bagaimana caranya  agar pacar tak marah lagi sehabis bertengakar. Aku tak perlu menghadapi percekcokan-percekcokan  yang tak bisa dihindari dalam hubungan sepasang kekasih.

Apa aku merasa baik-baik saja dengan keadaanku yang seperti ini? No…terkadang aku mersa iri terhadap mereka. Aku ingin bisa seperti sahabat-sahabatku. Punya kekasih dan melakukan hal-hal yang selalu dianggap romanits dalam hubungan sepasang kekasih. Sebenarnya, itu bukan sesuatu yang sulit bagiku mengingat  ada juga orang-orang yang menyukaiku diantara sekian banyak orang yang aku kenal.  Aku hanya perlu bilang "Iya" dan tada!!!!!! Aku punya kekasih!!!!!  Sayangnya, aku selalu tak bisa seperti mereka. Perasaan iriku tak pernah bisa mengalahkanku. Aku tak bisa bilang "Iya" pada seseorang yang mengatakan "I love you" atau mengiyakan ketika seseorang memintaku menjadi kekasihnya hanya karena aku ingin bisa seperti para sahabatku. Punya pacar.  Bukan karena aku tak menyukai mereka yang menyukaiku atau membenci mereka yang memintaku menjadi kekasih mereka. Aku tak membenci mereka. Aku menyukai mereka. Hanya saja rasa sukaku tak sebesar rasa suka mereka untukku, lagi rasa sukaku hanya sebatas rasa suka sebagai teman atau kenalan.

Apa aku pernah menyukai seseorang?  Ya….aku pernah  menyukai seseorang , bahkan hingga detik ini.  Dia seseorang yang tak seharusnya aku sukai. Dia seseorang dengan  status sosial dan lingkungan pergaulan yang sangat- sangat berbeda denganku. Aku sendiri tak tahu sejak kapan aku menyukainya. Mungkin sejak beberapa bulan terakhir? Mungkin dimulai sejak sahabat-sahabatku bilang "Dia" sepertinya menyukaiku? Mungkin aku suka dia ketika dia selalu mengerjaiku di depan sahabat-sahabatku? Ah…entalah setelah kupikir-pikir sepertinya aku mulai menyukai dia saat pertama kali bertemu dan berkenalan.  Katakan saja aku jatuh cinta pada pandangan pertama. Yes, I am a crazy girl.
Apa rasa suka itu hanya sebatas rasa suka sebagai kenalan? Rasa sukaku bukan hanya sebatas rasa suka sebagai kenalan.  Rasa suka itu perlahan-lahan berubah menjadi rasa sayang.

Aku tahu dia masih memiliki rasa sayang pada  gadis yang dipacarinya saat masih kuliah. Meski dia bilang  sudah tidak ada apa-apa lagi dengan gadis itu. Aku tahu sebenarnya gadis itu masih terus tinggal di dalam hatinya. Bagaimana aku tahu? Feeling atau perasaan. Sepertinya yang orang-orang bilang itu benar. Perempuan lebih sering menggunakan perasaan dalam hal apapun dan kebanyakan perasaan itu selalu benar.

 Anehnya, meski aku merasa dia berbohong tentang perasaannya pada gadis itu, aku masih saja menyukainya. I've to be honest. Perasaan bahagia ini sulit ku jelaskan baik itu dengan kata-kata maupun eksprisi-ekspresi yang lain ketika dia bilang sudah tak punya apa-apa lagi dengan gadis itu. Ingin rasanya aku loncat dan teriak sekuat yang aku bisa.

Pada akhirnya aku memberanikan diri dan bilang padanya kalau aku menyukai dia, meski hingga detik ini aku selalu merasa malu dengan tindakanku.  Rasa malu  itu bahkan 100 kali ah tidak 1000 kali lebih besar dari rasa malu ketika dia sering menjadikanku objek buliannya di depan para sahabatku. Aku berusaha untuk melupakan dia dengan cara membenci dia. sayangnya, perasaanku  tidak bisa diajak berkompromi. Semakin aku berusaha untuk melupakan dia, justru perasaan suka itu tak mau pergi, perasaan itu justru semakin bertumbuh dan berkembang menjadi rasa sayang. Rasa sayang yang mungkin akan butuh waktu bertahun-tahun agar bisa berpindah ke orang lain atau mungkin saja rasa sayang itu tak akan pernah berpindah ke orang lain.
Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri apa yang salah denganku? Kenapa aku jadi seperti ini? Kenapa aku menyukai dia? Dia bukan pria yang tampan, cool, atau apalah panggilan-panggilan untuk kategori pria yang tampan menurut sahabat-sahabat tersayangku. 

Yang pasti satu hal yang aku tahu, sepertinya aku telah jatuh cinta. Sepertinya, aku mencintai dia. Cinta itu menarikku kuat dan semakin kuat. Meskipun ada rasa takut, takut aku tak bisa lari dari rasa suka dan sayangku padanya. I believe, I will be alright when the time pass away.  


Friday, June 1, 2018

Hatiku Milikku

Hatiku……milikku
 kau tak tahu apa isi hatiku 
Meski kau bilang kau tahu
 sesungguhnya kau tak benar-benar tahu

 Hatiku……. milikku
 Seperti bongkahan es yang terlihat dilautan
 Seperti itu juga kau mengenalku
 Yah….kau hanya mengenalku lewat apa yang kau lihat,
 dari keseharianku

 Hatiku….milikku
 Ingin ku berikan padamu 
 Tapi ragu selalu menguasaiku 
Akankah kau mampu menjaga hatiku?

 Hatiku…..milikku 
 Akan ada saat dimana aku yakin kalau hatiku adalah milikmu 
 Ketika saat itu tiba takkan ada ragu tuk berikan seluruh hatiku padamu
 Untuk saat ini biarlah tetap jadi milikku
 Untuk saat ini biarlah aku jadi pemilik tunggal hatiku 
Untuk saat ini biarlah hatiku....milikku






 ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Only God and us know

 Only God and us know Seberapa jauh "kita bersama jatuh dalam dosa" Lalu, apakah menutupi dosa dengan menyalahkan salah 1 diantara...